Jumat, 17 Juni 2016

SISTEM KAS

SISTEM KAS


Dosen Pengampu : M. Budiantara, S.E.,M.Si.,Ak.CA.
Mata Kuliah :  Sistem Akuntansi

Kelompok 1 :
  1. Endri Indah Sari (15061002)
  2. Arianis Amilia (14061203)
  3. Isti Kurnia Ningsih (15061027)
  4. Rika Susanti (15061052)
 UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN 2016/2017
Jl. Wates Km. 10, Sedayu, Bantul

SISTEM KAS

Kas adalah harta lancar serta merupakan alat pertukaran atau alat pengukur dalam dunia usaha dan dunia perekonomian. Dalam neraca, kas merupakan aktivitas yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, yaitu paling sering mengalami mutasi. Dalam kehidupan sehari – hari uang kas merupakan untuk media pertukaran secara umum.

          Kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Pengertian lain dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Berdasarkan pengertian kas di atas, dapat disimpulkan bahwa kas merupakan sesuatu yang dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

Sistem Kas terbagi menjadi 2 sistem, yaitu :

1.  Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

2.  Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

1. SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS


      Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Berikut ini merupakan pengertian mengenai sistem akuntansi penerimaan kas adalah :

  •  Menurut Mulyadi (2011:456) :
“Sistem akuntansi penerimaan kas adalah satu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan penerimaan kas dari penjualan rutin dan tidak rutin berdasarkan ketentuan-ketentuan dari perusahaan yang bersangkutan.” 
  • Menurut Abdul Halim (2010:03) :
“Sistem akuntansi penerimaan kas meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasam transaksi dan kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas.”

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yaitu suatu jaringan prosedur yang menangani suatu pristiwa/kejadian yang mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal dari penjualan tunai maupun piutang yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain.
Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari :
·    Penjualan tunai
·    Penjualan aktiva tetap
·    Pinjaman baik dari Bank maupun dari Wesel
·    Setoran modal baru


Tetapi penerimaan kas perusahaan berasal dari 2 sumber utama, antara lain :
1)      Penerimaan kas dari penjualan tunai
2)      Penerimaan kas dari piutang


 SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI

  1)   PENGERTIAN
      Definisi menurut Mulyadi (2008:455), sumber penermaan kas teresar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari transakasi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a) Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b) Penerimaan kas dari penjualan tunai dlakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penermaan kas.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur, yaitu :
1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.
2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).
3. Prosedur penerimaan dari credit card sale.
  2)     FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
1.      Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. Fungsi ini dipegang oleh bagian order penjualan.
2.      Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. Fungsi ini dipegang oleh bagian kassa.
3.      Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab menyiapkan barang yang disimpan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungs pengiriman.
4.      Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli. Fungsi ini berada di bagian pengiriman.
5.      Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan. Fungsi ini dipegang oleh bagian jurnal.


3)     DOKUMEN YANG DPERLUKAN
Menurut Mulyadi (2011:464) dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1.      Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2.      Bukti Penerimaan Kas
Dokumen ini berisikan jumlah kas yang diterima dari pelanggan.
3.      Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.

4)     CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain :
1.      Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang djualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
2.      Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.
3.      Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. 

 5) FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN   TUNAI


SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG


1)     PENGERTIAN
Menurut Mulyadi (2008:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
ü  Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank (giro blyrt). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan, akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.
ü  Kas yang diterma dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui :
1. Melalui Penagih Perusahaan
2. Melalui Pos
3. Melalui Lock-Box-Collection Plan

2)     FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Fungsi atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :
1.      Fungsi Bagian Piutang
Fungsi ini bertugas membuat catatan piutang, menyiapkan dan mengirimkan surat pernyataan piutang, dan membuat daftar analisa umur piutang setiap periode.
2.      Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan penagihan langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan dan untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
3.      Fungsi Kas/Kasa
Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat atau dari fungsi penagihan. Serta bertanggungjawab untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
4.      Fungsi Sekretariat
Bertanggung jawab menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.
5.      Fungsi Bagian Akuntansi
Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dan menerima bukti setor dari bagian kasa.
6.      Bagian Pemeriksa Intern
Bertanggung jawab atas perhitungan uang kas yang ada di tangan fungsi
kas secara periodik.

3)     DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Berkut ini dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang :
1.      Surat Pemberitahuan (SP)
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukan. Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Oleh perusahaan, dokumen ini dijadikan dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang.
2.      Daftar Surat Pemberitahuan (DSP)
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat fungsi secretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan dilaksanakan melalu pos, fungsi secretariat bertugas membuka amplop surat dan memisahkan surat pemberitahuan dengan cek serta membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.
3.      Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Dokumen ini dibuat rangkap 3 dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas piutang ke bank.
4.      Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pambayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas yang dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancelled check kepada check insuer.

4)     CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi dalam sistem ini, antara lain :
a.      Jurnal Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat adanya penerimaan kas yang berasal dari pelunasan para debitur.
b.      Kartu Piutang (Buku Besar Piutang)
Catatan ini merupakan kartu piutang atau buku besar yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debitur.

   5)  FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG
  • Melalui Penagih Piutang 


  • Melalui POS

  • Melalui Lock-Box Collection Plan

2. SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

Berikut ini merupakan Pengertian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menurut para ahli adalah :
      Menurut Muyadi (2011:509) :
      “Sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.”
      Menurut James A Hall (2009:201) :
      “Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian.”
     
      Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulirk, catatan dan laporan yang dibuuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan pengelolaan perusahaan.  
Sistem Akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas kecil.

  SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK

Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk pengeluaran yang jumlah nominalnya besar.

1.      FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1)     Fungsi Hutang
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.
2)     Fungsi Kasir/Kasa
Fungsi ini menerima bukti pengeluaran uang dari bagian utang, menuliskan besarnya uang yang harus dikeluarkan dalam cek dan memintakan tandatangannya kepada pejabat yang berwenang, serta memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek.
3)     Fungsi Akuntansi
Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini, sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang.
4)     Fungsi Pengawasan Intern
Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut.

2.      DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
a.      Dokumen Pelengkap Pengadaan & Penerimaan Barang/Jasa (Dokumen Pendukung)
Dokumen ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran kas.
b.      Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. BKK ini juga dikirimkan kepada kreditur sebagai surat pemberitahuan dan sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
c.      Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum dalam cek.
d.      Voucher/Permintaan Cek
Dokumen ini sebagai permintaan dari yang memerlukan pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.

3.      CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah :
1)     Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat segala pengeluran kas yang dilakukan oleh perusahaan. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal ini adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.
2)     Register Cek
Register cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
3)     Jurnal Pembelian
Catatan ini digunakan untuk mencatat segala kegiatan pembelian perusahaan baik dilakukan secara kredit maupun tunai.
4)     Kartu Utang (Buku Pembantu Utang)
Catatan ini digunakan perusahaan sebagai catatan yang memerikan informasi secara rinci mengenai mutasi utang perusahaan kepada setiap kreditur.


1.      FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK DALAM ACCOUNT PAYABLE SYSTEM
 



§  SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
MELALUI DANA KAS KECIL

            Sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan sistem saldo tetap (imprest system).
Penyelenggaraan dana kas kecil untuk pengeluaran kas dengan uang tunai dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
1.      Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
·        Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
·        Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
·        Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
2.      Imprest System
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
·        Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau dikurangi.
·        Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.
·        Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Biaya dan mengkredit rekening Kas.

Dalam metode imprest system dan sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga prosedur, yaitu :
1)     Prosedur pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan adanya surat keputusan dari direktur keuangan mengenai jumlah dana yang disisihkan ke dalam dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana tersebut.
2)     Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil
Pengeluaran dana kas kecil dimulai dengan adanya permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh pemakai yang ditujukan kepada pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam formulir bukti pengeluaran kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya.
3)     Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil sudah menipis saldonya, pemegang dana kas kecil mengisi formulir permintaan pengisian kembali kas kecil. Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya dan dikirimkan ke Bagian Utang untuk diproses dalam pengisian kembali dana kas kecil.

1.      UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit-unit yang terkait dalam sistem dana kas kecil ,antara lain :
a.      Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dan pengisisan kembali dana kas kecil.
b.      Fungsi Akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek,  pencatatan pengeluaran danakas kecil dalam jurnal pengeluaran  dana kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system), dan pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
c.      Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dngan otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
d.      Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi ini bertanggungjawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodic dan pencocokan hasil penghitungan dengan catatan kas.
e.      Fungsi yang Memerlukan Pembayaran Tunai
Fungsi ini mengajukan permintaan untuk melakukan pembayaran tunai yang menggunakan dana kas kecil.

2.      DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
1)     Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam system dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dan pengisian dana kas kecil.
2)     Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada pihak / orang yang tercatum dalam dokumen tersebut.
3)     Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
4)     Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. Dalam imprest system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen pendukungnya yang disimpan dalam arsip oleh pemegang dana kas kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil.
5)     Permintaan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dengan fluctuating fund balance system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan pada jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran kas kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan oleh pemegang dana kas kecil.

3.      CATATAN YANG DIGUNAKAN
1.      Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
2.      Register Cek
Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
3.      Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Jurnal ini merupakan jurnal khusus untuk mencatat pengeluaran dana kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini digunakan hanya dalam sistem saldo berfluktuasi.



FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS MELALUI DANA KAS KECIL










Tidak ada komentar:

Posting Komentar