SISTEM KAS
Dosen Pengampu : M. Budiantara, S.E.,M.Si.,Ak.CA.
Mata Kuliah : Sistem Akuntansi
Kelompok 1 :
- Endri Indah Sari (15061002)
- Arianis Amilia (14061203)
- Isti Kurnia Ningsih (15061027)
- Rika Susanti (15061052)
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN 2016/2017
Jl. Wates Km. 10, Sedayu, Bantul
SISTEM KAS
Kas
adalah harta lancar serta merupakan alat pertukaran atau alat pengukur dalam
dunia usaha dan dunia perekonomian. Dalam neraca, kas merupakan aktivitas yang
paling tinggi tingkat likuiditasnya, yaitu paling sering mengalami mutasi.
Dalam kehidupan sehari – hari uang kas merupakan untuk media pertukaran secara
umum.
Kas menurut pengertian akuntansi
adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat
diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga
simpanan dalam bank atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil
sewaktu-waktu. Pengertian lain dari segi akuntansi, yang dimaksud dengan kas
adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan
segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Berdasarkan
pengertian kas di atas, dapat disimpulkan bahwa kas merupakan sesuatu yang
dapat diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
Sistem
Kas terbagi menjadi 2 sistem, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
1. SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS
Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan
kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutag yang siap dan
bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Berikut ini
merupakan pengertian mengenai sistem akuntansi penerimaan kas adalah :
- Menurut Mulyadi (2011:456) :
- Menurut Abdul Halim (2010:03) :
“Sistem akuntansi penerimaan kas
meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari
pencatatan, penggolongan, peringkasam transaksi dan kejadian keuangan hingga
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang
berkaitan dengan penerimaan kas.”
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yaitu suatu
jaringan prosedur yang menangani suatu pristiwa/kejadian yang mengakibatkan
terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal dari penjualan tunai maupun
piutang yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain.
Penerimaan kas
bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari :
· Penjualan tunai
· Penjualan aktiva tetap
· Pinjaman baik dari Bank maupun dari Wesel
· Setoran modal baru
Tetapi
penerimaan kas perusahaan berasal dari 2 sumber utama, antara lain :
1)
Penerimaan kas dari penjualan tunai
2)
Penerimaan kas dari piutang
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI
1) PENGERTIAN
Definisi menurut Mulyadi (2008:455),
sumber penermaan kas teresar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari
transakasi penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik,
sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
a) Penerimaan kas
dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
b) Penerimaan kas dari penjualan tunai dlakukan
melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit
dalam pencatatan penermaan kas.
Sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur, yaitu :
1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.
2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).
3. Prosedur penerimaan dari credit card sale.
2) FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
1. Penerimaan kas dari over-the-counter sale.
2. Prosedur peneriman kas dari cash-on delivery sale (COD sales).
3. Prosedur penerimaan dari credit card sale.
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke
fungsi kas. Fungsi ini dipegang oleh bagian order penjualan.
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai
penerima kas dari pembeli. Fungsi ini dipegang oleh bagian kassa.
3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab menyiapkan
barang yang disimpan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungs
pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada
pembeli. Fungsi ini berada di bagian pengiriman.
5. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai
pencatat transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan. Fungsi ini
dipegang oleh bagian jurnal.
3) DOKUMEN YANG DPERLUKAN
Menurut Mulyadi
(2011:464) dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah sebagai berikut :
1. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan
untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai
transaksi penjualan tunai.
2. Bukti Penerimaan Kas
Dokumen ini berisikan
jumlah kas yang diterima dari pelanggan.
3. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh
fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dipakai oleh
fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan
kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.
4) CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang
digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai antara
lain :
1.
Jurnal Penjualan
Jurnal
penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data
penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan
informasi penjualan setiap jenis produk yang djualnya selama jangka waktu
tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis
produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
2.
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal
penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas
dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.
3.
Jurnal Umum
Dalam
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
5) FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG
1) PENGERTIAN
Menurut Mulyadi
(2008:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan,
sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang mengharuskan :
ü
Debitur melakukan pembayaran dengan cek
atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank (giro blyrt). Jika
perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan, akan
menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank
perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke
rekening giro bank perusahaan.
ü
Kas yang diterma dalam bentuk cek dari
debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.
Penerimaan
kas dari piutang dapat dilakukan melalui :
1. Melalui Penagih Perusahaan
2. Melalui Pos
3. Melalui Lock-Box-Collection Plan
1. Melalui Penagih Perusahaan
2. Melalui Pos
3. Melalui Lock-Box-Collection Plan
2)
FUNGSI/UNIT
ORGANISASI YANG TERKAIT
Fungsi
atau unit kerja yang tekait dalam penerimaan kas dari piutang antara lain :
1. Fungsi
Bagian Piutang
Fungsi ini bertugas membuat catatan piutang, menyiapkan dan
mengirimkan surat pernyataan piutang, dan membuat daftar analisa umur piutang
setiap periode.
2. Fungsi
Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab melakukan penagihan langsung
kepada debitur melalui penagih perusahaan dan untuk melakukan penagihan kepada
para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
3. Fungsi
Kas/Kasa
Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi
sekretariat atau dari fungsi penagihan. Serta bertanggungjawab untuk
menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank
dalam jumlah penuh.
4. Fungsi
Sekretariat
Bertanggung jawab menerima cek dan surat pemberitahuan dari
debitur. Fungsi ini juga bertugas membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar
surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.
5. Fungsi
Bagian Akuntansi
Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dan
menerima bukti setor dari bagian kasa.
6. Bagian
Pemeriksa Intern
Bertanggung jawab atas perhitungan
uang kas yang ada di tangan fungsi
kas secara periodik.
kas secara periodik.
3) DOKUMEN
YANG DIPERLUKAN
Berkut ini dokumen-dokumen yang
diperlukan dalam pembuatan sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang :
1. Surat
Pemberitahuan (SP)
Dokumen ini dibuat oleh debitur
untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukan. Surat pemberitahuan
biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang
disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan
atau pos. Oleh perusahaan, dokumen ini dijadikan dokumen sumber dalam
pencatatan berkurangnya piutang.
2. Daftar
Surat Pemberitahuan (DSP)
Merupakan rekapitulasi penerimaan
kas yang dibuat fungsi secretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas
dari piutang perusahaan dilaksanakan melalu pos, fungsi secretariat bertugas
membuka amplop surat dan memisahkan surat pemberitahuan dengan cek serta
membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.
3. Bukti
Setor Bank
Dokumen ini dibuat fungsi kas
sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Dokumen ini
dibuat rangkap 3 dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan
penyetoran kas piutang ke bank.
4. Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti
penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah
melakukan pambayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas yang
dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancelled check kepada check insuer.
4)
CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi dalam sistem ini,
antara lain :
a.
Jurnal
Penerimaan Kas
Catatan ini digunakan untuk mencatat
adanya penerimaan kas yang berasal dari pelunasan para debitur.
b.
Kartu
Piutang (Buku Besar Piutang)
Catatan ini merupakan kartu piutang
atau buku besar yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap
debitur.
- Melalui Penagih Piutang
- Melalui POS
- Melalui Lock-Box Collection Plan
2. SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Berikut
ini merupakan Pengertian mengenai Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas menurut para
ahli adalah :
•
Menurut Muyadi (2011:509) :
“Sistem
akuntansi pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan
pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap
pembiayaan pengelolaan perusahaan.”
•
Menurut James A Hall (2009:201) :
“Sistem
akuntansi pengeluaran kas adalah memproses pembayaran kewajiban yang dihasilkan
oleh sistem pembelian.”
Berdasarkan
dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi
pengeluaran kas pada umumnya didefinisikan sebagai organisasi formulirk,
catatan dan laporan yang dibuuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik
dengan cek maupun dengan uang tunai untuk mempermudah setiap pembiayaan
pengelolaan perusahaan.
Sistem Akuntansi pokok yang
digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan melalui dana kas
kecil.
Pengeluaran
kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan menggunakan cek biasanya ditujukan untuk pengeluaran yang jumlah
nominalnya besar.
1.
FUNGSI/UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah :
1) Fungsi
Hutang
Fungsi ini menerima dokumen-dokumen
dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti
pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.
2) Fungsi
Kasir/Kasa
Fungsi ini menerima bukti
pengeluaran uang dari bagian utang, menuliskan besarnya uang yang harus
dikeluarkan dalam cek dan memintakan tandatangannya kepada pejabat yang
berwenang, serta memberikan cek kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek.
3) Fungsi
Akuntansi
Bagian akuntansi yang terkait dalam
pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta
bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari
bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti
pendukung. Selain itu menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta
bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti
pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran
uang ini, sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran
uang.
4) Fungsi
Pengawasan Intern
Bagian ini bertugas memverifikasi
pengeluaran-pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari
pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang
tersebut.
2.
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan cek adalah :
a.
Dokumen Pelengkap Pengadaan &
Penerimaan Barang/Jasa (Dokumen Pendukung)
Dokumen
ini merupakan dokumen yang digunakan untuk mendukung permintaan pengeluaran
kas.
b.
Bukti Kas Keluar (BKK)
Dokumen
ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut. BKK ini juga dikirimkan kepada kreditur
sebagai surat pemberitahuan dan sebagai dokumen sumber bagi pencatatan
berkurangnya utang.
c.
Cek
Dari sudut
sistem informasi akuntansi cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan
melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya
tercantum dalam cek.
d.
Voucher/Permintaan Cek
Dokumen ini sebagai permintaan dari
yang memerlukan pengeluaran kepada fungsi akuntansi untuk membuat kas keluar.
3.
CATATAN AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah :
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Catatan
ini digunakan untuk mencatat segala pengeluran kas yang dilakukan oleh
perusahaan. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal
ini adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.
2) Register Cek
Register
cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk
pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.
3) Jurnal Pembelian
Catatan
ini digunakan untuk mencatat segala kegiatan pembelian perusahaan baik
dilakukan secara kredit maupun tunai.
4) Kartu Utang (Buku Pembantu Utang)
Catatan
ini digunakan perusahaan sebagai catatan yang memerikan informasi secara rinci
mengenai mutasi utang perusahaan kepada setiap kreditur.
1. FLOWCHART
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS DENGAN CEK DALAM ACCOUNT PAYABLE SYSTEM
§
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
MELALUI DANA KAS KECIL
Sistem dana kas kecil digunakan perusahaan jika terjadi pengeluaran
dengan nominal kecil. Sistem ini dilakukan dengan dua cara yaitu sistem saldo
berfluktuasi (fluctuating fund balance system) dan sistem saldo tetap (imprest
system).
Penyelenggaraan dana kas kecil untuk pengeluaran kas
dengan uang tunai dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
1.
Sistem saldo berfluktuasi (fluctuating fund balance
system)
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
·
Pembentukan
dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
·
Pengeluaran
dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga
setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.
·
Pengisian
kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat
dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.
2.
Imprest System
Penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut:
·
Pembentukan
dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening Dana
Kas Kecil. Saldo rekening Dana Kas Kecil ini tidak boleh berubah dari yang
telah ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo tersebut dinaikkan atau
dikurangi.
·
Pengeluaran
dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal.
·
Pengisian
kembali dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening
Biaya dan mengkredit rekening Kas.
Dalam metode imprest system dan sistem saldo
berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil dilaksanakan melalui tiga
prosedur, yaitu :
1) Prosedur pembentukan dana kas kecil
Pembentukan dana
kas kecil dimulai dengan adanya surat keputusan dari direktur keuangan mengenai
jumlah dana yang disisihkan ke dalam dana kas kecil dan tujuan pembentukan dana
tersebut.
2) Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran
dana kas kecil
Pengeluaran dana
kas kecil dimulai dengan adanya permintaan pengeluaran dana kas kecil oleh
pemakai yang ditujukan kepada pemegang dana kas kecil. Pemakai dana kas kecil
berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil dengan membuat
pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil dalam formulir bukti pengeluaran
kas kecil yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukungnya.
3) Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
Jika dana kas kecil
sudah menipis saldonya, pemegang dana kas kecil mengisi formulir permintaan
pengisian kembali kas kecil. Formulir ini dilampiri dengan bukti-bukti
pendukungnya dan dikirimkan ke Bagian Utang untuk diproses dalam pengisian
kembali dana kas kecil.
1.
UNIT ORGANISASI
YANG TERKAIT
Unit-unit
yang terkait dalam sistem dana kas kecil ,antara lain :
a. Fungsi Kas
Fungsi ini
bertanggungjawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek, dan menyerahkan
cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dan pengisisan kembali
dana kas kecil.
b.
Fungsi Akuntansi
Dalam
sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertnggung jawab atas pencatatan
pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan
transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas
kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek, pencatatan
pengeluaran danakas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil (dalam
fluctuating-fund-balance system), dan pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang
tercantum dalam dokumen tersebut.fungsi ini juga bertanggung jawab untuk
melakukan verifikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang dipakai
sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
c.
Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi
ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas
kecil sesuai dngan otorisasi dari pejabat tertenyu yang ditunjuk, dan
permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
d.
Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi ini
bertanggungjawab atas penghitungan dana kas kecil secara periodic dan pencocokan
hasil penghitungan dengan catatan kas.
e.
Fungsi yang Memerlukan Pembayaran
Tunai
Fungsi ini
mengajukan permintaan untuk melakukan pembayaran tunai yang menggunakan dana
kas kecil.
2.
DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
1) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari
fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut. Dalam system dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat
pembentukan dan pengisian dana kas kecil.
2) Cek
Cek merupakan dokumen perintah kepada bank untuk melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada pihak / orang yang tercatum dalam dokumen
tersebut.
3) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
meminta uang ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen
ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti
pengeluaran kas kecil dan diserahkan kepada pemegang dana kas kecil. Dalam
imprest system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen
pendukungnya yang disimpan dalam arsip oleh pemegang dana kas kecil untuk
keperluan pengisian kembali dana kas kecil.
5) Permintaan Pengisian Kembali Dana
Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk
meminta kepada Bagian Utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian
kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta untuk
pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai yang
dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas kecil yang
dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil. Sedangkan dengan fluctuating
fund balance system, pengisian kembali dana kas kecil tidak didasarkan pada
jumlah uang tunai yang telah dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran kas
kecil, namun sesuai dengan kebutuhan pengeluaran uang tunai yang diperkirakan
oleh pemegang dana kas kecil.
3.
CATATAN YANG DIGUNAKAN
1. Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan
akuntansi ini digunakan untuk mencatat pngeluaran kas dalam pembentukan dana
kas kecil dan dalam pengisian kembali dana kas kecil.
2.
Register
Cek
Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang
dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.
3. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Jurnal ini merupakan jurnal khusus untuk mencatat
pengeluaran dana kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang
timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini digunakan hanya
dalam sistem saldo berfluktuasi.
FLOWCHART SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
MELALUI DANA KAS KECIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar