Tugas Sistem Akuntansi
Dosen
Pengampu : M. Budiantara, S.E.,M.Si.,Ak.CA.
Mata
Kuliah : Sistem Akuntansi
Kelompok
1 :
1. Arianis
Amilia (14061203)
2. Endri
Indah Sari (15061002)
3. Isti
Kurnia Ningsih (15061027)
4. Rika
Susanti (15061052)
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
MERCU BUANA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN
2015/2016
SISTEM PENJUALAN TUNAI
Sistem
penjualan tunai adalah sistem serta prosedur yang mengorganisasi formulir,
catatan, laporan dan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
perusahaan yang berasal dari transaksi penjualan tunai atau transaksi lain yang
dapat menambah kas perusahaan dengan menggunakan suatu media agar dapat
menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen. Dalam pembeli jika perusahaan telah
menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh
perusahaan melalui sistem penjualan tunai.
Sistem
akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan yang pokok dan merupakan
kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya transaksi penjualan tunai sangat
mempengaruhi penerimaan kas, yang berhubungan langsung dengan pendapatan
transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan
kepada perusahaan. Sistem akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur,
bagian – bagian yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan
catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan kas.
Fungsi yang terkait
a.
Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi
faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan
pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b.
Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c.
Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d.
Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan
barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e.
Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
Prosedur yang membentuk sistem
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur
ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan
tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi
kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan
barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
b. Prosedur penerimaan kas
Dalam prosedur
ini, fungsi kas menerima pembayaran harga barang ari pembeli dan memberikan
tanda pembayaran(berupa pita register kas & cap “lunas” pada faktur
penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan
pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
c. Prosedur pembungkusan/kemasan barang
dan penyerahan barang
Dalam prosedur
ini, fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
d. Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam
jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas serta mencatat berkurangnya
persediaan barang yang dijual dalam kertu persediaan.
e. Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem
pengendalian intern terhadap kas menharuskan penyetoran dengan segera ke bank
semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam prosedur ini fungsi kas
menyatorkan yang diterima dari penjualan tunai ke bamk dalam jumlah penuh.
f. Prosedur pencatatan penerimaan
kas
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas
berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
g. Prosedur pencatatan HPP
Dalam prosedur
ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi HPP berdasarkan dat ayang dicatat
dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi ini, fungsi akuntansi membuat
bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan HPP ke dalam jurnal
umum.
Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
a. Bagian Order
Penjualan (Pelayan)
Fungsi ini
menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan
faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kasa.
b. Bagian Kas/Kasa
Fungsi ini
menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
c. Bagian pembungkus
Fungsi ini
membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang
telah dilunasi.
d. Bagian Akuntansi
Fungsi ini
mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal
khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta
secara periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Dokumen–dokumen
yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai adalah sebagai berikut :
1.
Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Dokumen ini digunakan untuk merekam
berbagai informasi yang diperlukan manajemen mengenai transaksi penjulan
tunai. Formulir faktur penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data
mengenai nama pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama barang,
kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga, otorisasi
terjadinya berbagai tahap transaksi. Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam
rangkap 3,
antara lain :
1.
Lembar 1 : Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang ke
bagian kasa.
2.
Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kasa.
Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempel di
pembungkus barang untuk identitas barang.
3.
Lembar 3 : Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayan
sebagai
pengendali apabila nanti terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di
samping itu juga tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi
dan bonus pelayan.
2.
Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat sebagai bukti
penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank dibuat tiga lembar, dan diserahkan ke
bank bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua
lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditanda tangani dan dicap
oleh bank sebagai tanda bukt i penyetoran kas ke bank.
3.
Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan pada bagian
kassa dengan cara mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini
merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kassa dan merupakan
dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
4.
Rekap Harga Penjualan
Dokumen
ini digunakan untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu
periode. Dokumen ini merupakan pendukung bagi pembuatan memorial guna mencatat
harga pokok pendukung produk yang dijual.
Catatan
– catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
1)
Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan digunakan untuk
mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam
produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan tiap jenis produk yang
dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan tiap jenis
produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan
disediakan satu kolom untuk satu jenis produk tersebut.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas
xxx
Penjualan
xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan
Barang Dagang xxx
2)
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan
untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan
tunai.
Kas xxx
Penjualan
xxx
3)
Jurnal Umum
Catatan akuntansi digunakan untuk
mencatat transaksi selain yang dicatat dalam jurnal khusus, misalnya harga
pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4)
Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk
mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini
diselenggarakan dibagian akuntansi untuk mengawasi mutasi persediaan barang
yang disimpan digudang.
5)
Kartu Gudang
Catatan diselenggarakan dibagian
gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan digudang.
Dalam transaksi penjualan tunai kartu gudang digunakan untuk mencatat
berkurangnya kuantitas produk yang dijual. Kartu gudang juga dibutuhkan untuk
mengetahui jumlah persediaan terakhir dari barang dagangan sehingga dapat
diketahui jumlah nominal akun.
Flowchart Sistem
Penjualan Tunai Menurut Mulyadi
Laporan
a. Laporan Penjualan berdasarkan
Jenis/tipe Barangnya
Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis jenis atau tipe barang mana yang
paling disukai pelanggan.
b. Laporan Penjualan berdasarkan Daerah
Pemasaran
Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis di daerah mana barang ini paling
banyak terjual.
c. Laporan Penjualan berdasarkan Pelanggan
Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis Pelanggan mana yang paling aktif
sehingga pantas untuk mendapat perhatian khusus.
d. Laporan Penjualan berdasarkan
Pelayan atau Bagian Order Penjualan
Laporan ini
digunakan oleh manajemen untuk menganalisis pelayan mana yang paling berhasil
sehingga perlu mendapat penghargaan.
Unsur Sistem Pengendalian Intern (Pengendalian Akuntansi)
a. Organisasi
1. Transaksi penjualan
tunai harus dilaksanakan oleh Bagian Order Penjualan, Bagian Kasa, Bagian
Pembungkus, dan Bagian Akuntansi.
2. Tidak ada satupun transaksi penjualan
terjadi hanya dilaksanakan secara keseluruhan oleh salah satu bagian tersebut di
atas.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
1. Penerimaan Order dari pembeli diotorisasi
oleh Bagian Order Penjualan dengan menggunakan Faktur Penjualan Tunai.
2. Penerimaan kas diotorisasi oleh Bagian
Kasa dengan cara membubuhkan cap “Lunas” pada Faktur Penjualan Tunai dan
menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.
3. Penyerahan barang ke pembeli diotorisasi
oleh Bagian Pembungkus dengan cara membubuhkan cap “Sudah Diserahkan” pada
faktur penjualan tunai.
4. Pencatatan ke dalam catatan jurnal dan
buku pembantu Persediaan Barang diotorisasi oleh Bagian Akuntansi dengan cara
membubuhkan paraf pada faktur penjualan tunai.
Praktek Yang Sehat
1. Faktur Penjualan Tunai
bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggung-jawabkan oleh Bagian Order Penjualan.
2. Jumlah Kas yang diterima
dari hasil penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama atau
hari kerja berikutnya.
3. Dilakukan penghitungan
saldo kas yang ada di tangan bagian kasa secara periodik dan mendadak oleh Bagian Pemeriksa Intern dan
dibandingkan dengan seluruh jumlah Faktur Penjualan Tunai dan tembusan Pita
Register Kas.
4. Secara Periodik dilakukan
penghitungan fisik barang dan dibandingkan dengan jumlah yang tertera pada
Kartu Persediaan Barang.
Uraian Kegiatan
(Operatian List)
a.
Bagian Order Penjualan
1. Menerima pesanan/order
dari pembeli
2. Mengisi formulir Faktur
Penjualan Tunai (FPT) rangkap 3.
3. Mendistribusikan FPT
sebagai berikut :
Lembar 1 :
diserahkan ke pembeli untuk kepentingan pembayaran ke bagian kasa
Lembar 2 :
dikirim ke bagian pembungkus/pengiriman barang bersamaan bersamaan dengan barangnya.
Lembar 3 :
Diarsip sementara oleh bagian order penjualan berdasarkan nomor urut FPT untuk kepentingan
penghitungan komisi/bonus dan pengendalian penjualan barang.
b.
Bagian Kasa
1. Menerima FPT lb.1 dari
bagian order penjualan via pembeli
2. Menerima uang sejumlah
yang tercantum dalam FPT.
3. Mengoperasikan mesin
register kas untuk memeriksa kebenaran penghitungan jumlahnya dan menyelesaikan
transaksi penerimaan kas sehingga menghasilkan pita register kas.
4. Membubuhkan cap “Lunas”
pada FPT lb.1 dan menempelkan pita register kas pada FPT tersebut.
5. Menyerahkan FPT lb 1dan
pita register kas ke pembeli untuk kepentingan pengambilan barang di bagian
pembungkus.
6. Setiap hari menyetorkan
seluruh penerimaan kas dari hasil penjualan hari itu atau hari kerja sebelumnya
ke bank dan menerima bukti setoran dari bank.
7. Menyerahkan bukti setoran
bank ke Bagian Akuntansi.
c.
Bagian Pembungkus
1.
Menerima FPT lb.2 dan barang yang terjual dari bagian order penjualan.
2.
Memeriksa kebenaran jenis barang dengan yang tertulis pd. FPT.
3.
Membungkus/mengkemas barang dan menempelkan FPT lb.2 pada pembungkusnya sebagai
identitas kemasan barang sehingga siap diserahkan pada pembeli.
4.
Menerima FPT lb. 1 yang sudah di cap “Lunas” dan pita register kas dari
pembeli.
5.
Memeriksa apakah FPT lb. 1 dari pembeli tersebut telah dicap “Lunas”.
6.
Membandingkan kebenaran data yang ada di FPT lb.1 dan FPT lb. 2 yang tertempel
pada pembungkus barang yang bersangkutan.
7.
Menyerahkan barang berikut FPT lb.2 pada pembeli sesuai dengan yang tertera
pada FPT lb. 1 dan FPT lb.2.
8.
Mengirimkan FPT lb.1 berikut pita register kas-nya ke bagian akuntansi sebagai
dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan tunai.
d.
Bagian Akuntansi
1. Menerima FPT lb.1 yang ditempeli pita
register kas dan memeriksa kebenarannya.
2. Menggunakan FPT lb.1 sebagai
dokumen sumber dan pita register kas sebagai dokumen pendukung untuk mencatat
transaksi penjualan tunai ke buku catatan berikut :
a.
Catatan Jurnal Penjualan sebagai penambah jumlah penjualan.
b.
Catatan Jurnal Penerimaan kas sebagai penambah jumlah kas dari penjualan.
c.
Catatan Kartu Persediaan sebagai buku pembantu untuk mencatat pengurangan
barang yang dijual.
3. Mengarsip permanen FPT lb. 1 dan pita
register kas berdasarkan nomor urut faktur.
4. Setiap hari bagian akuntansi menerima
bukti setor ke bank dengan jumalh dari keseluruhan FPT 1 yang telah dibukukan
sebagai pengendalian.
5. Setiap periode tertentu, bagian
akuntansi membuat laporan penjualan barang berupa :
a.
Laporan Penjualan berdasarkan jenis produk
b.
Laporan Penjualan berdasarkan pelanggan
c.
Laporan Penjualan berdasarkan daerah pemasaran
d.
Laporan Penjualan berdasarkan bagian order penjualan (pelayan)
Pengendalian
internal atas Penjualan Tunai
Dalam hal penjualan tunai hal yang
perlu diperhatikan untuk mengatasi adanya kecurangan yang rentan dilakukan oleh
pegawai sebaiknya dilakukan pemisahan tugas antara orang yang mengelola
penjualan dengan yang mengelola kas sementara (kassa) seharusnya tidak dikelola
oleh satu orang saja untuk menghindari adanya penggelapan dana yang akan
dilakukan oleh kassa secara mudah. Selain itu pita cash register juga akan
Sangat berperan besar dalam hal penanggulangan penggelapan dana yang dilakukan
oleh kassa dengan cara mengeluarkan cash register sebagai bukti pembayaran yang
dilakukukan oleh pelanggan, karena pelanggan dapat mengecek kesesuaian jumlah
yang harus dibayar dengan jumlah pembyaran yang akan diserahkan kepada kassa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar